Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan
Kata
Pengantar
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, hidayah dan nimatnya penulisnya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Faktor yang mempengaruhi kehamilan
yang berhubungan dengan status kesehatan “ dengan sebaik-baiknya.
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah terlibat dan telah
mendukung sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini .
Penulis
berharap , dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua ,
semoga hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “ Faktor yang
mempengaruhi kehamilan yang berhubungan dengan status kesehatan “. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik .
Demikianlah
makalah ini , semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya , amin .
Rengat , 15 November 2014
Penulis
Daftar Pustaka
Kata
Pengantar
....................................................................................................... i
Daftar
Isi
................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan
................................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1
Pengertian status kesehatan................................................................................. 2
2.2
Penyakit dan Kelainan Tidak Langsung yang Menyertai Kehamilan.................. 3
2.2.1
Penyakit dan Kelainan Alat Kandungan................................................... 3
2.2.2
Penyakit Kardiovaskuler............................................................................ 3
2.2.3
Penyakit Darah dan Kehamilan................................................................. 3
2.2.4
Penyakit Saluran Nafas dan Kehamilan..................................................... 4
2.2.5
Penyakit Hepar dan Kehamilan................................................................. 6
2.2.6
Penyakit Infeksi dalam Kehamilan .......................................................... 7
2.3 Komplikasi Akibat
Langsung Kehamilan....................................................... .... 7
2.3.1
Hiperemesis Gravidarum............................................................................ 7
2.3.2
Pre-Eklamsi................................................................................................ 7
2.3.3
Kelainan Letak Kehamilan ( Kehamilan Ektopik ).................................... 7
BAB
III PENUTUP ................................................................................................. 8
3.1
Kesimpulan ......................................................................................................... 8
3.2
Saran ................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Status
kesehatan wanita sebelum hamil akan berpengaruh pada kehamilan, kesehatan ibu
selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang
zygote, embrio, dan janin termasuk keabnormalan formasi. Bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui
apakah ia masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
Hal ini sangat penting karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak
pada bayi yang dikandungnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah “ Apakah faktor yang
mempengaruhi kehamilan yang berhubungan dengan status kesehatan ? “
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi kehamilan yang berhubungan dengan status kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian status kesehatan
Beberapa hal
yang mempengaruhi status kesehatan wanita hamil:
1. Riwayat
penggunaan obat-obatan
2. Riwayat
penyakit yang pernah atau sedang dialami (penyakit kronis, penyakit infeksi,
riwayat kecelakaan, riwayat operasi)
3. Riwayat melakukan transfusi darah
4. Imunisasi
2.2
Penyakit dan Kelainan Tidak Langsung yang Menyertai Kehamilan
2.2.1 Penyakit dan Kelainan Alat
Kandungan
2.2.1.1 Kanker Rahim
Kanker rahim (ca cerviks ) memberikan
pengaruh yang tidak baik bagi kehamilan . Kanker rahim dapat mengakibatkan
abortus pada kehamilan , menghambat pertumbuhan janin , serta akan
mengakibatkan terjadinya perdarahan dan infeksi . Penanganan untuk kanker rahim
pada kehamilan ini tergantung pada umur , tua kehamilan , dan stadium kanker .
Contoh kasusnya wanita yang relatif muda dan hamil tua dengan kanker stadium
dini dapat melahirkan janin secara spontan .
2.2.1.2
Tumor Rahim
Mioma uteri dan kehamilan . Mioma
uteri juga dapat di jumpai dalam kehamilan , biasanya dijumpai mioma yang kecil
, namun bisa juga dengan mioma yang besar . Pengaruh mioma pada kehamilan dan
persalinan biasanya adalah sering terjadi abortus , terjadi kelainan letak
janin dalam rahim , distosia tumor yang menghalangi jalan lahir , dan kelainan
letak plasenta .
Penanganan yang tepat untuk mioma
uteri pada kehamilan ini adalah pada distosia karena mioma dilakukan seksio
seksaria , bila partus berjalan biasa
mioma didiamkan selama masa nifas dan dilakukan pengangkatan tumor secepatnya
setelah 3 bulan pasca persalinan . Mioma yang tidak begitu besar ,
kadang-kadang dalam masa nifas akan mengecil sendiri , sehingga tidak
memerlukan tindakan operatif .
2.2.2 Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler dapat dijumpai
pada wanita hamil atau tidak hamil . Pada wanita hamil berdampak tidak baik
bagi kehamilan dan dapat mengurangi kesempatan hidup wanita tersebut .
2.2.2.1 Penyakit Jantung dan
Kehamilan
Dalam kehamilan denyut jantung dan
nadi meningkat , volume darah meningkat
dan tekanan darah meningkat sedikit . Maka dapat dipahami bahwa
kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung . Pengaruh penyakit jantung ini
terhadap kehamilan adalah dapat terjadinya abortus , bayi lahir tidak cukup
bulan , BBLR , lahir dengan apgar rendah atau lahir mati dan kematian janin
dalam rahim .
Penanganan yang diberikan untuk
kasus ini adalah memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pengewasan antenatal yang teratur (misalnya , sekali seminggu ) , selalu
berkonsultasi dengan ahli penyakit dalam dan harus di bina sedini mungkin .
2.2.3 Penyakit Darah dan Kehamilan
2.2.3.1 Anemia dalam Kahamilan
Seseorang disebut menderita anemia
bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10g% , disebut anemia berat atau bila kurang
dari 6g% .Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15g% berlaku
pula pada wanita hamil terutama wanita hamil yang mendapat pengawasan selama
hamil .Penyebab anemia pada umumnya adalah kurang gizi , kurang zat besi ,
kehilangan darah yang banyak ( persalinan yang lalu , haid dan lain-lain )
Pengaruh anemia pada kehamilan
meliputi keguguran , pertus prematurus , inersia uteri dan partus lama , atonia
uteri dan menyebabkan perdarahan , dan lain-lain . Sedangkan pengaruh anemia
terhadap hasil konsepsi (janin , plasenta , darah ) meliputi kematian janin (
keguguran ) , kematian janin dalam kandungan , kematian janin waktu lahir ,
prematuritas , dapat terjadi cacat
bawaan dan lain sebagainya .
2.2.3.2
Leukemia dan Kehamilan
Leukemia dan kehamilan tidak begitu
saling mempengaruhi . Namun pada wanita dengan leukemia , bila hamil harus
memeriksakan diri secara lebih teratur dan lebih sering karena ancaman terhadap
kehamilan dan jiwanya tetap ada .Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan
prematuritas . Bahaya perdarahan pascapersalinan cukup besar, karena pada
leukemia terjadi gangguan pembekuan darah .Pencegahan pada wanita leukemia ini
yakni sebaiknya jangan hamil atau dapat memakai kontrasepsi bahkan dapat
melakukan tubektomi.
2.2.4 Penyakit Saluran Nafas dan
Kehamilan
Pada umumnya penyakitsaluran nafas
tidak mempengaruhi kehamilan dan persalinan , kecuali penyakitnya tidak
terkontrol , berat dan disertai sesak nafas dan hipoksia .
2.2.4.1
Tuberkulosis Paru-Paru
Penyakit ini disebabkan oleh
inhalasi Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan granuloma paru . Penyakit
paru-paru , yang dalam keadaan aktif , akan menimbulkan masalah bagi ibu , bayi
, dan orang-orang sekelilingnya . Pengaruh TBC paru-paru terhadap kehamilan dan
sebaliknya sedikit banyaknya ada . Gejala penyakit ini adalah batuk dengan
sputum minimal , penurunan berat badan , dan juga dapat diketahui dengan foto
toraks .
Kehamilan tidak mempengaruhi
perjalanan penyakit ini . Namun , pada kehamilan dengan infeksi TBC berisiko
untuk janin lahir prematur , IUGR , dan berat badan lahir rendah meningkat ,
serta kematian perinatal meningkat 6 kali lipat.Penanganan untuk TBC pada
kehamilan ini ialah ibu hamil dengan proses aktif , hendaknya idak di campurkan
dengan wanita hamil lainnya pada pemeriksaan antenatal , anjurkan ibu untuk
selalu berkonsultasi dengan ahli paru-paru , penderita dengan proses aktif ,
apalagi dengan batuk darah , sebaiknya dirawat di rumah sakit , dikamar isolasi
. Gunanya untuk mencegah penularan , mencegah penularan , untuk menjamin
istirahat dan makanan yang cukup , serta pengobatan yang intensif dan teratur .
Untuk bayi yang baru dilahirkan dari
ibu yang menderika TBC , biasanya bayi akan ditulari ibunya setelah kelahiran .
Maka tindakan penangan yang tepat adalah secepatnya berikan BCG kepada bayi ,
pisahkan bayi dari ibunya 6-8 minggu pascapersalinan .
2.2.4.2
Asma Bronkial dalam Kehamian
Asma bronkial sering dijumpai dalam
kehamilan dan persalinan . Asma bronkial sering merupakan penyakit keturunan
.Kehamilan , persalinan dan masa nifas pada wanita yang mederita penyakit asma
bronkial akan berlangsung normal tanpa gangguan , kecuali datang serangan asma
yang berat , dalam hal ini berikan obat-obatan dan oksigen . Kala II
diperpendek dengan tindakan ekstraksi vakum dan forceps . Apabila terjadi
indikasi untuk seksio sesaria , berkerjasamalah denga ahli anastesi untuk memilih narkosa yang
paling aman , biasanya anastesi lumbal atau kaudal .
2.2.4.3
Pneumonia dan Kehamilan
Pneumonia atau radang paru-paru
dijumpai dalam kehamilan , persalinan , dan nifas , terutama pada kasus-kasus
obsetrik berat , seperti eklamsi , partus lama , dan sesudah operasi . Asidosis
dan hipoksia akan membahayakan jiwa ibu , hasil konsepsi , dan menyulitkan
persalinan . Karena itu , mengenal dan mengobati pneumonia sedini mungkin
merupakan tindakan yang tepat .
Gejala-gejala penyakit ini dapat
dikenali yakni biasanya demam tinggi , dispnea , sianosis , takikardia , serta
paru-paru terdengar ronki basah dan kering. Kala II harus segera dipercepat
dengan ekstraksi vakum atau forceps bila janin masih hidup , dengan embriotomi
bila janin sudah mati . Penanganan yang dapat kita berikan diantaranya
pembersihan jalan nafas dan bila perlu dipasang selang lambung dan tabung
endotrakeal , memberikan oksigen , dan memberitak obat-obatan seperti kortison
dosis tinggi (1000 mg) , aminofilin , antibiotika yang adekuat .
2.2.5 Penyakit Hepar dan Kehamilan
Penyebab hepatitis infeksiosa adalah 2
jenis virus yang menyerang baik remaja maupun orang dewasa , baik oleh virus A
dan virus B hepatitis . Gejala klinik penyakit ini berupa anoreksia , demam ,
mual ,muntah , nyeri ulu hati , ikterus , dan pembesaran hati . Pemeriksaan
laboratorium menggunakan urin , darah , dan fumgsi hati akan menguatkan
diagnosis . Pengaruh hepatitis infeksiosa terhadap kehamilan adalah terjadi
abortus , partus prematurus , dan kematian janin dalam kandungan .
Pengobatan hepatitis dalam kehamilan
sama dengan keadaan tidak hamil dalam hal ini kita harus bekerjasama dengan
ahli patologi klinik dan penyakit dalam . Penderita harus dirawat , istirahat ,
dan diet hepatitis , berikan infus dengan cairan (dekstrosa dan glukosa ) dan
elektrolit yang cukup serta obat-obatan antibiotika , kortikosteroid , dan obat
proteksi hati .
2.2.6 Penyakit Infeksi dalam Kehamilan
Efek infeksi virus terhadap kehamilan
bergantung pada apakah virus dapat melewati barier plasenta . Diantara virus
yang dijumpai dalam tubuh janin , ada 3 yang menyebabkan pengaruh teratogenik
yakni rubella , sitomegalovirus , dan hervesvirus hominis .
2.2.6.1 Rubella dan
Kehamilan
Diluar kehamilan rubella tidak
berbahaya . Namun dalam kehamilan , penyakit ini menyebabkan kelainan bawaan
janin . Alat tubuh janin yang cacat adalah mata , katarak , glukoma , dan
mikroftalmia . Bagian jantung yakni duktus arteriosus persisten , stenosis
pulmonalis , dan septum terbuka , telinga tuli serta masalah susunan saraf
pusat yakni meningonsefalitis dan kebodohan .
Penangan untuk wanita hamil dengan
rubella , sebaiknya melakukan abortus buatan . Melakukan terapi yakni terapi
simtomatis .
2.2.6.2 Infeksi
Sitomegalovirus
Infeksi Sitomegalovirus menyebabkan
kelainan kongenital janin seperti hidrosefalus , microsefalus , mikroftalmia ,
ensefalitis , hepatosplenomegali , kelainan darah dan kebutaan . Pengobatan
yang manjur untuk infeksi ini tidak ada .
2.3
Komplikasi Akibat Langsung Kehamilan
2.3.1 Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah muntah
yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu . Keluhan
muntahan kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan
sehari-hari , berat badan menurun , dehidrasi , dan terdapat aseton dalam urin
bahkan seperti gejala penyakit apendisitis dan sebagainya .
Mual dan muntah mempengaruhi hingga
> 50% kehamilan . Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti ,
tetapi diperkirakan erat hubungannya dengan endokrin seperti hipertiroid dan
diabetes , biokimiawi dan psikologis seperti keretakan rumah tangga ,
kehilangan pekerjaan , rasa takut terhadap kehamilandan persalinan , takut
memikul tanggungjawab dan lain sebagainya .
Gejala klinik hiperemesis gravidarum
mulai terjadi pada trimester I .Gejala klinik yang sering dijumpai adalah
nausea , muntah , penurunan berat badan , ptialism ( salivasi yang berlebihan )
, tanda-tanda dehidrasi termasuk hipotensi postural dan takikardi .Pemeriksaan
laboratorium dapat di jumpai hiponatremi , hipokalemia , dan peningkatan
hematokrit . Hiperemesis gravidarum memiliki 3 tingkatan . Tingkat I mual
muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah , tidak mau makan , berat
badan turun , dan rasa nyeri di epigastrium , nadi sekitar 100 kali permenit ,
tekanan darah turun , turgor kulit kurang , lidah kering , dan mata cekung .
Pada tingkat II mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah , lemah , apatis , turgor kulit mulai jelek , lidah kering dan kotor ,
nadi melemah dan cepat , suhu badan naik , ikterus ringan , berat badan turun ,
mata cekung , tensi turun , hemokonsentrasi , oliguri dan konstipasi . Tingkat
III keadaan umum jelek , kesadaran sangat menurun , somnolen sampai koma ,nadi
kecil , halus dan cepat , dehidrasi hebat , suhu badan naik , dan tensi turun sekali
, ikterus . Pengaruh hiperemesis gravidarum pada janin ialah penurunan berat
badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim (IUGR).
Penangan pada pasien hiperemesis
gravidarum ini berikan terapi obat sedativa (luminal ,stesolid) , vitamin (B1
dan B6 ) , antimual dan muntah ( mediamer B6 , Drammamin , avopreg , avomin ,
torecan ) , antasida dan antimulas . Untuk hiperemesis gravidarum tingkat I dan
II harus rawat inap di rumah sakit .
2.3.2 Pre-Eklamsi
Preeklamsi merupakan penyulit
kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante , intra dan postpartum . Dari
gejala-gejala klinik preeklamsia dapat dibagi menjadi preeklamsia ringan dan
preeklamsia berat .
Gejala preeklamsi ringan ditandai
dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih , kenaikan sistolik 30
mmHg atau lebih . Pengukurannya sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan
dengan jarak periksa 1 jam , sebaiknya 6 jam . Edema umum pada kaki , jari
tangan , dan muka , atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih perminggu . serta
proteinuria kwantitatif 0,3 gram atau lebih per liter .
Gejala preeklamsi berat ditandai
dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, proteinuria 5 gram atau lebih per
liter , oliguria , adanya gangguan serebral , gangguan visus , dan rasa nyeri
di epigastrium serta terdapat edema paru dan sianosis .
Secara teoritik urutan-urutan gejala
yang timbul pada preekalmsia ialah edema , hipertensi , dan terakhir
proteinuria , sehingga bila gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan diatas
dapat dianggap bukan preeklamsia.
2.3.3 Kelainan Letak Kehamilan (
Kehamilan Ektopik )
Kehamilan ektopik adalah kehamilan
dengan hasil konsepsi berimplantasi diluar endometrium rahim .Penyebab
kehamilan ektopik ada yang diketahui ada juga yang tidak diketahui . Ada
beberapa penyebab kehamilan ektopik yakni sebagai berikut :
1. Faktor
uterus
a. Tumor
rahim yang menekan tuba
b. Uterus
hipoplastis
2. Faktor
tuba
a. Penyempitan
lumen tuba oleh karena infeksi endosalfing
b. Tuba
sempit , panjang , dan berlekuk-lekuk
c. Gengguan
fungsi rambut getar (silia) tuba
d. Operasi
dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna
e. Endometriosis
f. Struktur
tuba
g. Tumor
lain menekan tuba
3. Faktor
ovum
a. Migrasi
eksterna dari ovum
b. Perlekatan
membrana granulosa
c. Rapid
cell devision
d. Migrasi
internal ovum
Kehamilan tuba merupakan kehamilan
yang tidak normal yang dapat membahayakan ibu dan hasil konsepsi . Sebagian
besar kehamilan tuba akan terganggu pada umur 6-10 minggu kehamilan . Akibat
dari hamil tuba ini adalah terjadinya janin meninggal dan diabsorbsi , terjadi
abortus tuba , dan terjadi ruptur tuba .
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Status kesehatan wanita sebelum
hamil akan berpengaruh pada kehamilan, kesehatan ibu selama hamil akan
mempengaruhi kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang zygote, embrio, dan
janin termasuk keabnormalan formasi. Faktor yang
mempengaruhi kehamilan yang berhubungan dengan status kesehatan ada 2 yakni penyakit
dan kelainan tidak langsung yang menyertai kehamilan dan komplikasi akibat
langsung kehamilan.
3.2 Saran
Bagi penulis yang akan datang
untuk lebih menambah referensi agar makalah yang disusun lebih valid .
Daftar
Pustaka
Prawirohardjo,
Sarwono.2012.Ilmu Kebidanan.Jakarta:P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prof.Dr.Rustam
Mochtar, MPH.1998.Sinopsis Obsetri.Jakarta:Kedokteran EGC
http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/faktor-fisik-yang-mempengaruhi_6780.html
Tag :
Makalah
2 Komentar untuk "Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan"
mantap gan
makasih gan sharenya.
oya salam kenal ya dari blogger Lombok :)